SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Selasa, 23 Desember 2008

IBU PERTIWI

IBU PERTIWI
Oleh D.Sumaryono, Pembina UKM SH TerateUndip.2008

Aku lupa kalo kemarin hari ibu. Hari ibu yang diperingati secara Nasional ini TIDAK LIBUR cukup dengan upacara saja. Ibu memang tidak libur, jadwal kerja bapak itu berhenti kalo mata hari terbenam, tetapi kerja ibu baru berhenti jika mata bapak telah terbenam alias tidur.(kata ustad di ular-ular mantenan). Sosok ibu itu hebat, ayah yang kelihatan hebat itu ndak berkutik kalo lawan ibu, maka ya ndak salah jika ada lakon suami-suami takut istri hehehe. Pilihlah calon suami yang menyayangi ibunya karena klo tidak maka bersiaplah untuk tidak disayangi suamimu (rektor undip dalam upacara). Wanita itu tiang negara; Sorga di bawah telapak kaki ibu kata ustad.. Kalo begini ini saya teringat Si Sabai Nan Aluih dari Padhang yang hebat dalam membela keluarga, adiknya yang laki-laki ndak berani tu lawan Dato.. Ibu yang melahirkanku, melahirkan saudara-saudaraku, menyayangi dan melindungiku ketika anak, memperhatikanku ketika muda, dan masih membantuku ketika tua, sekarang hanya dapat kubayangkan karena telah tiada. Ibukuu sayang kuingin dengar kembaliii, lagu yang ibu sayangi….. klo ini bait ref lagu Koes Plus.
Kenal ibu yang lain? Ada, pertama di taman kanak-kanak IBU YANG PENDEKAR BANGSA, ibu kita Kartini. Ke dua, di Pramuka dengan IBU PERTIWI yg kulihat sedang sediiih hatinya. Perkara TUGAS IBU YANG BERAT ini Sultan HB X di Seminar Kebangsaan bersama Anand Krishnan ( Ahli pernafasan dan juga punya tafsir Wedhatama) bercerita semoga IBU PERTIWI dalam MELAHIRKAN generasi Indonesia tidak lagi BERDARAH-DARAH karena sudah tua (2008-1945=63 tahun). Ke tiga, ketika belajar pencak-silat SH Terate. Pertama diajari di Ngawi hanya gerakan tangan menyentuh bumi untuk memulai sambung. Setelah diJogja di beritahu mas Larjo gerakan itu menyatakan mengakui ibu pertiwi. Pertiwi itu nama lain dari bumi. La suaminya mana? Ternyata gerakan yang lain menunjuk ke angkasa. Jadi lengkaplah ada ibu dan bapak di jagad gedhe ini. Klo pak WIGNYO dari bandung (Dr FX Nugroho sangat kenal) malah memantapkan di jagad ciliknya. Dhalang Mantep menceritakan dalam lakon alap-alapan Sukesi, ketika beghawan Wisrawa meruwat prabu Sumali …..bumi wadhah, cahyo isi, winengku swasana, siro asal utama bali utama, asal satriyo bali satriyo , maka prabu Sumali kembali menjadi rupawan tidak berupa raksasa lagi. Cumaan ketika ngelmunya diminta oleh Sukesi, maka ada silang pendapat. Sukesi ini WANITA PINTER, kalo diwejang tak cukup hanya omong doang… maka kawruh panunggalan ya harus dipraktekkan gitu padahal belum wayahe maka yang terjadi-terjadilah dengan indikator anak-anaknya (sing di ana ake). Anak pertama lambangnya warna merah, anak kedua Hitam, ke tiga Kuning, dan ke empat Putih, jadi yang Merah menguasai yang lain. Ini terbalik dengan “sing di ana ake” Pandhu, yang putih menguasai yang lain. Kawruh umum kejawen tentang sedulur papat lima pancer, ternyata mereka itu IBU JUGA yang melahirkan di mulai dari mbakyu Marmati (hati ibu yang dheg-dhegan/samar) sampai adi Ari-ari (keluarnya placenta/ari-ari setelah diri ini). Dulur-dulur ini ada di jagad cilik dan di jagad gedhe, semoga pancer tetap memegang kendali sehingga dunia dapat seimbang, selaras, serasi………Wassayang. 23 Des 2008.

0 komentar:

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil