SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Senin, 29 Desember 2008

HIKMAH DARI LELUHUR

HIKMAH DARI LELUHUR
Oleh : D. Sumaryono, Pembina UKM ShTerate Undip.2008

Tanggal 1 Muharam = 1 Sura. Yang satu merupakan awal tahun baru Islam dan yang lain awal tahun baru Jawa. Abdul Jamil yg rektor IAIN wali sanga Smg sangat jelas menyatakan adanya persamaan ini dimulai oleh Sultan Agung. Sura itu nama yang bisa saja dari nama Assyura, tapi bagi wong Jawa nama aslinya ya Sura. Ada Sura= Ikan, yg bertempur dengan Baya= Buaya spt lambang kota Surabaya. Sura bisa dimaknai BERANI, juga bisa kata lain dari DEWA ( Seperti kata dhalang, Asura= Denawa, tempat tinggalnya Wana; klo Sura= Dewa, tempat tinggalnya Suralaya) itu milik wong Jawa. Berani apa? Dalam bulan Sura ini dipercaya sebagai waktu yang tepat untuk “mesu diri” dalam mencapai cita-cita/ kekarepan APA SAJA. Mesu diri umumnya dengan laku prihatin/tirakat, puasa, berjaga/melek, dll, dlsb, ini diperlukan suatu KEBERANIAN untuk menjadi DEWA. Jadi NDAK HERANLAH klo banyak orang tuas, dan kaum mudas dalam menyongsong tahun baru tsb suka ritual dalam hutan, kungkum, ke puncak gunung di samping ngleluhuri adat leluhur (Jawa), mereka percaya "pencerahan/wahyu/pertanda ghaib" tidaklah mungkin diperoleh di lingkungan rumah.(Di dalam rumah ndak ada keberanian hehehe). Endraswara yg dosen UNY menjelaskan makna Sura melekat dalam ungkapan SASTRA GENDING (karya Sultan Agung), SU (= indah, baik, bersih) adalah SASTRA, dan RA (= Rahsa/pangrasa) adalah GENDING.
MELATIH RAHSA yg SU agar bisa memperoleh keindahan dan mampu memancarkan keindahan seperti AJAKAN yang tersirat DALAM MUKADIMAH SH Terate perlu renungan yang mendalam. Kiranya wewarah leluhur ( Wisdom menurut Mas Pras,jkt) berikut ini perlu “ DIRASA AKE”, boleh pula sambil LESEHAN (ver. Mas Hardi), sokurs bisa mendengarkan apalagi bisa NEMBANG (ver. Mas Sakti) :
1). Kekerane ngelmu karang, Kekarangan saking bangsane ghaib, Iku boreh paminipun, Tan rumasuk ing jazat, Amung aneng sanjabaning kulit kulup, Yen kepengkok pancabaya, Ubayane mbalenjani. (Pangkur, Wedhatama),
2). Ngelmu iku, Kelakone kanthi laku, Lekase lawan khas, Tegese khas nyantosani, Setyo budya , Pangekese dur angkara (Pocung, Wedhatama)
3). Lamun sira yen nggeguru kaki, Amiliha manungsa kang nyata, Ingkang becik martabate, Sarta wruh ing kukum, Kang ngibadah lan kang mirangi, Sokur oleh wong tapa, Kang wus amungkul, Tan milik pawewehing liyan, Iku pantes sira gurunono kaki, Sartane kawruhana.. (Dandanggula, Wulangreh)
4). Sasmitane ngaurip puniki, Mapan ewuh yen nora weruha, Tan jumeneng ing uripe, Akeh kang ngaku-aku, Pangrasane wis den udani, Nanging durung wruh ing rasa, Rasa kang satuhu, Rasane rasa punika, Upayanen darapon sampurna ugi, Ing kauripanira. (Dandanggula, Wulangreh).
5). Tan samar pamoring suksma, Sinuksmaya winahyo ing ngasepi, Sumimpen telenging kalbu, Pambukaning warana, Tarlen saking liyep layaping ngaluyup, Pindha pesate supena, Sumusuping rasa jati (Pangkur, Wedhatama).
6). Dipun emut, Sira asal saka Ingsun, Yogya traping tekad, Kudu wangsul mring hyang Widhi, Dadi tetep mulih mula, Mulanira ( Pocung Dewaruci)
7). Utamane kang tinitah urip, Yenno bisa ngenaki manah, Mring sapadha-padhane, Pepadhane tumuwuh, Angakehno penggawe becik, Luwes manising basa, Basukining tembung, Sakleresipun Gegeman, Gegulangen ing siang pantara ratri, ciptaning wardaya (Dandanggula Guru).
Kiranya SAPTA WISDOM ini CUKUP SEBAGAI BEKAL karena ada peringatan (1,2,3), ajakan lelaku (4,5, 6) dan berperilaku (7). KLO masih kurang ya cari sendirilah yaooo hehehe……Selamat tahun baru, berbahagialah yang tadi malam merasakan indahnya NOL DUNIA, nol pula diri ini dan BERSUJUD kepada Gusti ingkang Maha kuasa nyipta Langit kaliyan Bumi, Maha Welas Maha Asih, ingkang kula sembah lan sinembah sedaya titah, untuk semakin mantap beramal memperindah dunia.............wasayang. 29Des 08.
BACA SELENGKAPNYA - HIKMAH DARI LELUHUR

Read more...

Jumat, 26 Desember 2008

HIKMAH DARI TETANGGA

HIKMAH DARI TETANGGA
Oleh: D.Sumaryono, Pembina UKM SHTerate Undip.2008

Tetangga, walaupun bukan sedulur tapi bisa sangat baik melebihi sedulur. Nyatanya kalo ada sesuatu yg terjadi di rumah maka tetanggalah yang pertama tahu dan sedulur/keluarga baru tahu setelah diberitahu olehnya. Kadhang tetangga malah lebih perhatian daripada sedulur, keluh kesah, kesulitan malah lebih suka di curahkan pada tetangga. Yaah nggak enaklah kalau dekat-dekat apalagi minta tolong pada sedulur yang lebih kaya gitu, iyyaa kalo ditrima kalo ndak malah bikin nelangsa dan membuat masalah baru. Lha kali ini, tetangga yang namanya Petrus, Johannes, Thomas, Paulus dll. sedang merayakan hari Natal dengan gembira, saya ya melu gembira melihat mereka rukun-rukun saja Damai Di Bumi katanya. SELAMAT MERAYAKAN NATAL TETANGGAKU, ternyata dalam ikut memperindah dunia ini saya (dan dulur SHTerate tentunya) TIDAKLAH SENDIRIAN, bahkan tetangga saya itu TAMPILANNYA NAMPAK lebih SANTUN. Klo begini saya teringat dulur tunggal kecer saya yang ada di Blora, namanya Sukiyanto (Kiyanto), seorang Katholik, guru lukis. SMA Katholik Yos Sudarso. Duluuu disyahkan sama saya dan satu-satunya dari Cepu/Blora, pernah mengembangkan SH Terate di Jogja th 74-78an di Demakan Jogja. Suka mencari KAWRUH macam-macam, termasuk muridnya pak Hasan Suwarno (Solo) bersama mas Imron dan Abas (mgl) juga sah TK2 versi pak Hasan, namun sekarang mungkin dilupakan mas Imron dan Abas karena MENINGGALKAN SH dan mengembangkan kawruh LIMAN SETO (LIntang MANunggal SEwoko duTO) mulai tahun 1997an.
Bertemu kembali dengan mas Kiyanto th 1995-96an, ketika saya baru nglakoni kawruh S45P dan Dilalahnya mas Kiyanto juga baru nglakoni olah batin karena banyak “musibah” keluarga. Banyak diskusi tentang “penemuan” batin mulai dari pertemuan dengan GAJAH PUTIH sampai menemukan BINTANG-BINTANG dengan METODE PERNAFASAN yang jumlahnya 9 bintang (saya cuman satu, itupun tak Nampak). Pada akhirnya dalam pertemuan ke lima mas Kiyanto menjadi MANTAP dalam mengambil POSISI diri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan ini, dan meminta ijin bahwa metode pernafasan yang saya kenalkan digunakan pula sebagai Penutup Bintang yg ditemukannya (Bintang ke 10) dengan nama “Bintang Gana Manembah”. Telah dibukukan perjalanan penemuan Kawruh Liman Seto, dimulai dari belajar SHTerate, SH, Margoluyu, Kebathinan Jawa, dll tujuan utamanya memberikan pertolongan pada sesama hidup tanpa pandang bulu (SARA) dalam rangka Memancarkan Cinta Kasih Tuhan ( tidak seperti SH yg diberikan hanya pada warga saja). Dik Djoko, kita sepakat terus memancarkan kasih-sayang kepada sesama, sekarang ini banyak lo yang “Mengatas Namakan Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang” tapi tindakannya tidak mencerminkan itu, apa yang mengucapkan itu tak sadar? Trimakasih mas Suki telah mengingatkanku dan semoga saya KUAT mengingatkan mereka juga. ……………. Wassayang 25 Des 08

Go to Previous message | Go to Next message | Back to Messages
BACA SELENGKAPNYA - HIKMAH DARI TETANGGA

Read more...

Selasa, 23 Desember 2008

IBU PERTIWI

IBU PERTIWI
Oleh D.Sumaryono, Pembina UKM SH TerateUndip.2008

Aku lupa kalo kemarin hari ibu. Hari ibu yang diperingati secara Nasional ini TIDAK LIBUR cukup dengan upacara saja. Ibu memang tidak libur, jadwal kerja bapak itu berhenti kalo mata hari terbenam, tetapi kerja ibu baru berhenti jika mata bapak telah terbenam alias tidur.(kata ustad di ular-ular mantenan). Sosok ibu itu hebat, ayah yang kelihatan hebat itu ndak berkutik kalo lawan ibu, maka ya ndak salah jika ada lakon suami-suami takut istri hehehe. Pilihlah calon suami yang menyayangi ibunya karena klo tidak maka bersiaplah untuk tidak disayangi suamimu (rektor undip dalam upacara). Wanita itu tiang negara; Sorga di bawah telapak kaki ibu kata ustad.. Kalo begini ini saya teringat Si Sabai Nan Aluih dari Padhang yang hebat dalam membela keluarga, adiknya yang laki-laki ndak berani tu lawan Dato.. Ibu yang melahirkanku, melahirkan saudara-saudaraku, menyayangi dan melindungiku ketika anak, memperhatikanku ketika muda, dan masih membantuku ketika tua, sekarang hanya dapat kubayangkan karena telah tiada. Ibukuu sayang kuingin dengar kembaliii, lagu yang ibu sayangi….. klo ini bait ref lagu Koes Plus.
Kenal ibu yang lain? Ada, pertama di taman kanak-kanak IBU YANG PENDEKAR BANGSA, ibu kita Kartini. Ke dua, di Pramuka dengan IBU PERTIWI yg kulihat sedang sediiih hatinya. Perkara TUGAS IBU YANG BERAT ini Sultan HB X di Seminar Kebangsaan bersama Anand Krishnan ( Ahli pernafasan dan juga punya tafsir Wedhatama) bercerita semoga IBU PERTIWI dalam MELAHIRKAN generasi Indonesia tidak lagi BERDARAH-DARAH karena sudah tua (2008-1945=63 tahun). Ke tiga, ketika belajar pencak-silat SH Terate. Pertama diajari di Ngawi hanya gerakan tangan menyentuh bumi untuk memulai sambung. Setelah diJogja di beritahu mas Larjo gerakan itu menyatakan mengakui ibu pertiwi. Pertiwi itu nama lain dari bumi. La suaminya mana? Ternyata gerakan yang lain menunjuk ke angkasa. Jadi lengkaplah ada ibu dan bapak di jagad gedhe ini. Klo pak WIGNYO dari bandung (Dr FX Nugroho sangat kenal) malah memantapkan di jagad ciliknya. Dhalang Mantep menceritakan dalam lakon alap-alapan Sukesi, ketika beghawan Wisrawa meruwat prabu Sumali …..bumi wadhah, cahyo isi, winengku swasana, siro asal utama bali utama, asal satriyo bali satriyo , maka prabu Sumali kembali menjadi rupawan tidak berupa raksasa lagi. Cumaan ketika ngelmunya diminta oleh Sukesi, maka ada silang pendapat. Sukesi ini WANITA PINTER, kalo diwejang tak cukup hanya omong doang… maka kawruh panunggalan ya harus dipraktekkan gitu padahal belum wayahe maka yang terjadi-terjadilah dengan indikator anak-anaknya (sing di ana ake). Anak pertama lambangnya warna merah, anak kedua Hitam, ke tiga Kuning, dan ke empat Putih, jadi yang Merah menguasai yang lain. Ini terbalik dengan “sing di ana ake” Pandhu, yang putih menguasai yang lain. Kawruh umum kejawen tentang sedulur papat lima pancer, ternyata mereka itu IBU JUGA yang melahirkan di mulai dari mbakyu Marmati (hati ibu yang dheg-dhegan/samar) sampai adi Ari-ari (keluarnya placenta/ari-ari setelah diri ini). Dulur-dulur ini ada di jagad cilik dan di jagad gedhe, semoga pancer tetap memegang kendali sehingga dunia dapat seimbang, selaras, serasi………Wassayang. 23 Des 2008.
BACA SELENGKAPNYA - IBU PERTIWI

Read more...

Minggu, 14 Desember 2008

INFO PENDADARAN SISWA PUTIH CALON WARGA 2009

salam persaudaraan
PSHT cabang kota semarang akan mengadakan pendadaran siswa putih calon warga 2009. Pendadaran tersebut diikuti oleh 18 siswa putih dari ranting dan komisariat yang ada di kota semarang. Pendadaran diadakan pada hari sabtu-minggu tanggal 20-21 desember 2008 mulai pukul 16.00 bertempat di Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang.
Kami mohon doanya kepada para saudara semoga kegiatan pendadaran tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun.
untuk saudara-saudara yang berada di semarang dan sekitarnya diharapkan untuk bisa datang dalam pendadaran tersebut.
terima kasih.
BACA SELENGKAPNYA - INFO PENDADARAN SISWA PUTIH CALON WARGA 2009

Read more...

Jumat, 12 Desember 2008

TRANSFER TENAGA DALAM ver. SH TERATE

TRANSFER TENAGA DALAM VERSI SH TERATE
Oleh : Djoko Sumaryono, Pembina UKM SH Terate Undip, 2008

Tidak ada (belum ada?) keterangan yang jelas dan baku apakah dalam prosesi pengesahan ada transfer/penyaluran tenaga dalam. Pendapat yang berkembang bahwa setelah disahkan/ baru saja menjadi warga, warga punyai ISI yaa semacam tenaga mistik gitulah baik orangnya maupun morinya. Ada juga pengalaman dulur-dulur yang dicoba orang yang ngerti/ahli tenaga dalam katanya punya effek tenaga dalam, lho lalu darimana diperolehnya itu? Latihan di SH Terate kan kondangnya tidak mengajarkan tenaga dalam, apa tidak ngerti atau malu mengakuinya, atau ngelmu dari luar?
Pengalaman penulis ketika di sahkan th 1973 di Madiun juga ndak ngerti soal itu, hanya manut saja di atur duduknya satu meja ada 4 orang, tidak boleh bersinggungan, berpakaian hitam-hitam latihan pencak-silat, menduduki mori yang di atasnya ada uang logam sebagai mahar, ada lilin dan daun sirih “temu rose” di atas meja, tidak boleh tidur semalaman. Ada yang berpendapat bahwa dalam pengeceran itu hanya doa, ada yang mantram, ada doa/mantram ditambah pernafasan khusus, ada yang menyatakan memang itu penyaluran tenaga alam (bukan tenaga dalam). Bagi penulis, ya nggak tahu itu tenaga alam/bukan karena ya nggak ngrasain apa-apa, cuma ngantuk dan bosan nunggu supaya lekas selesai. Tetapi teman saya yang dikecer oleh tokoh sepuh al. pak Hasan (solo), pak Badini (Madiun), pak Salyo (Jogja), dan ada dari Surabaya, Porong (lupa), merasa ada semacam getaran/ hawa hangat di tangan. Yaaa gitulah, duluuuu tokoh-tokoh sepuh bisa kumpul dan kelihatan gayeng pantas di tiru dan di lestarikan.
Penulis menganggap prosesi itu merupakan PEMBUKAAN DAN TRANSFER TENAGA DALAM secara individual yang mampu menjadikan warga ber ISI kekuatan supranatural. Memang KUALITAS isi tergantung dari kualitas PENYALUR nya. Pemanfaatannya tergantung dari kualitas PENERIMAnya. Maka saya setuju jika PENGECER adalah ORANG TERBAIK dari yang BAIK (seperti kualifikasi dulur Malang). Kalo dilihat MODELnya maka kiranya cukup lengkap dalam rangka membuka pengertian kehidupan yang menyatu, kita lihat ada unsur tanah, api & cahaya (lilin), air (rendaman sirih), logam (mahar, kursi), kayu (meja kayu,mori), udara dan Ruh (Suruh temu rose). Tinggal membuka/memperjelas saja (oleh Siapa?). Oleh karena itu bagi yang dikecer, saya sarankan untuk mengatur nafas yang benar agar dapat memperoleh TAMBAHAN tenaga sampai maksimum. Bagi yang mengecer, perlu juga saya ingatkan agar betul-betul mengerti akan tenaga itu, tenaga yang benar itu bukan dari diri sendiri, diri yang bersih hanya sebagai sarana saja (itupun sulit,maka jangan sombonglah).Kesalahan pengertian akan BERAKIBAT BURUK PADA KE DUA BELAH PIHAK.
Perlu penulis ingatkan juga bahwa tenaga itu BUKAN untuk KEKEBALAN/KEDIGDAYAAN tetapi sudah semestinya untuk mencari dan menemukan JATIDIRI/PRIBADI MASING-MASING. Mari kita melihat hasilnya dan tetap saling mengingatkan dengan menghamat-hamati demi ikut Memayu Hayuning Bawana semoga …….. Wassayang. 12Des 2008.
BACA SELENGKAPNYA - TRANSFER TENAGA DALAM ver. SH TERATE

Read more...

Senin, 08 Desember 2008

IDUL ADHA versi SH TERATE

IDUL ADHA versi SH TERATE
(Gagasan). Oleh Djoko Sumarjono, Pembina UKM PSHT undip 2008.

Ni hari adalah Idul Adha, selamat Idul Adha bagi warga SH terate yang muslim. Berbahagialah bagi yang menjalani, memberi dan menerima karena itulah sebagian wujud darma kepada sesama dalam kerangka ibadah kepada tuhan YME. Tentang versi yang penulis maksudkan, adalah bagaimana SH Terate memandang peristiwa Idul Adha berdasarkan apa yang tersirat dari Mukadimah. Tentu ini ya pemahaman penulis yang perlu dikomentari/dikoreksi oleh para warga. Kita tahu bahwa duluuu peristiwa terjadinya Idul Adha yang sarat dengan laku “Penderitaaan dan Pengorbanan” sebagai wujud KESETIAAN nabi Ibrahim untuk menjalankan perintah Allah. Untuk jaman sekarang cukuplah ikut merasakan perjalanan beliau saja, dan itu saja tidak semua orang mampu menjalaninya hehehe.
Bagi SH Terate, jelas bahwa DIRI yang SETIA kepada HATI terukur dalam KEINDAHAN (bunga) TERATE bagi sesama adalah TIDAK MUDAH untuk dijalankan, perlu penKAJIAN yang mendalam agar perintah-perintah memang benar dari SANG MUTIARA HIDUP. Dalam kondisi natural, MUTIARA itu terdapat dalam kerang mutiara, kerang mutiara berada dalam laut yang dalam, sehingga untuk memperolehnya di samping perlu ALAT juga perlu KEMAMPUAN orang untuk melakukannya. Setelah mendapat Mutiara untuk Apa? Salah jika untuk PAMER, yang benar untuk IKUT memperINDAH DUNIA. Bagi SH er, proses pencarian/pemahaman SANG MUTIARA perlu laku yang bisa dianggap ”Penderitaan dan pengorbanan” pikiran, waktu, tenaga, materi DLL, dan setelah mendapat tentunya juga untuk memperIndah Dunia ini.
Jadi tidak aneh bin ajaib dan nggak gumun jika ada warga yg cintanya kepada SH TERATE menggebu-gebu diibaratkan sampai nekad, dan gila, … cumaaan jangan salah untuk tetap mengajak memperINDAH DUNIA . Kenapa? Karena Tuhan itu Maha indah- ciptaanNYapun juga penuh keindahan.Tuhan itu Maha Pengasih-Penyayang, ciptaanNYApun juga penuh kasih-sayang. …. Renungkaaanlaaah Sapta wasita Tama dan tentu saja jika kita ingin kembali kepada Nya dengan sempurna.
Dalam mukadimah, laku untuk memperoleh pemahaman sang mutiara hidup itu bertingkat-tingkat, metodenya di mulai dari latihan fisik(olah raga), latihan pikir (olah pikir), latihan Jiwa (olah rasa) yang semuanya dalam koridor organisasi persaudaraan dengan pencak silat sebagai latihan dasarnya. Ki Dalang Narto Sabdo (alm) dalam lakon BIMA SUCI pernah memberi wewarah ketika Sang Bima Suci ditanya BEGAWAN HANOMAN mengapa Bima yg notabene satria dan tergolong muda (adik tunggal bayu) berani madeg Pandhito seperti dirinya, dan dengan label Suci lagi. Maka sang Bimo Suci ganti bertanya kepada Hanoman, tentang apa yang tinggi melebihi langit?, apa yang cepat melebihi kilat?, apa yang dalam melebihi dalamnya laut?, karya apa yang paling indah? seTingkat Begawan Hanoman diceritakan tak mampu menjawabnya, dan oleh sang Bimo Suci dijelaskan bahwa yang tinggi melebihi langit adalah angan-angan, yang cepat melebihi kilat adalah pikiran, dan yang dalam melebihi dalamnya laut adalah rasa, karya yang paling indah adalah darma. Lalu dengan tegas diceritakan Hanoman disuruh melihat dengan mata hatinya siapa yang menyuruh sang bima berlaku pandito ini, dan barulah Hanoman mengerti ARTI PANUNGGALAN. Semuanya ternyata berangkat dari Tatanan RAga-rasa-roh Purna SajIwaLAku (TRAPSILA) searah dengan yang tersirat dalam mukadimah SH Terate. Wasana sumonggo………8 Des 2008.
BACA SELENGKAPNYA - IDUL ADHA versi SH TERATE

Read more...

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil