SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Senin, 06 Oktober 2008

PROFIL PENDEKAR SH TERATE yg TRAPSILA

PROFIL PENDEKAR SH TERATE yang TRAPSILA
(Gagasan D. Sumaryono, Pembina UKM SH Terate undip, 2008).

“Itu Pendekar Cap Apa?” begitulah komentar Harian Sore Semarang dengan adanya anggota suatu perguruan pencak silat yang mengeroyok masyarakat umum yang baru kembali nonton hiburan di Bojonegoro. Memang anggapan umum pendekar itu ya ahli pencak silat. Lha kalo SH Terate juga mengajarkan Pencak Silat maka tidak salahlah jika hasil didikannya ya disebut “Pendekar “. Kata itu juga sering diucapkan ketika fajar mulai menyingsing dalam Sah-sahan Warga Tk 1” Sebentar lagi saudara-saudara akan menjadi manusia baru, pendekar SH Terate“.

Kalo ditanya Pendekar SH Terate itu tampilannya (=Profilnya) seperti apa to?
Duluuu, bayangan/imajinasi Ikon pendekar ya seperti ditulis dalam komik dan buku cerita. Dari Komik misalnya tokoh setengah tua laki-laki: Si Jampang dari Betawi, Warok Suromenggolo. Tokoh muda laki-laki: Panji tengkorak , pendekar G. Sembung, Si Buta dari Gua hantu. Yang wanita muda : Si wallet Merah. Kalo dari Buku misalnya tokoh tuanya: Panembahan Ismaya, kiai Gringsing, Ki waskita, Ki Jayaraga, Gagak Seto, Kiai Kasan Kesambi. Tokoh setengah tuanya adalah Mahesa Jenar, ki Kebo kanigoro, Wirapati, Bagus Kempong. Tokoh mudanya Aryo Saloka, Putut Karang Tunggal, Agung Sedayu, Glagah Putih, Sangaji dan Titisari. Oh ya Wiro Sableng dan gurunya Shinto Gendeng he he he walaupun gendheng tapi ilmunya untuk kebaikan seperti pendekar yang lain. Cerita dari luar negeri ya seperti Mutiara Hitam, Nirahai dan Lulu (wanita), Suma Han, Gak Bunbeng, Suma lee dan Suma Kian Bu (laki-laki).
Tokoh layar kaca : Bruce Lee, WangYu, Chenlung, Brandon Lee, advent Bangun, Barry Prima, Rima melati, dan G.Ruddy.
Sekaraang ada tambahan imajinasi seperti dalam layar kaca mulai dari Pendekar kura-kura, Goku, Crelin, Gohan, Power ranger, Inuyasa dll, sampai ninja hatori hehehe. Kalo dari dalam negeri ya Kakek Jabat. Kyai Prayoga, Brama Kumbara, Sembara, Jaka Tingkir, Wiro Sableng sampai Si Otong hehehe.

Lalu Ikon pendekar SH Terate seperti apa? Menurut gagasan penulis profil itu merupakan TAMPILAN HASIL DIDIKAN. Jika dicermati visi-misi-kompetensi pendidikan, maka ada HARMONISASI LUAR-DALAM. Kalo fisiknya sangar ya tingkahlakunya lemah-lembut, kalo fisik lemah-lembut ya pencak-silatnya hebat. Kiranya prinsip budaya keTimuran masih lekat” Janma tan Kiniro”. Mungkin ya seperti Warok Suromenggolo dan Agung Sedayu. Kalau Di Sedulur SH Terate yang penulis kenal ya seperti mas Imam Koes Supangat (Alm) dan mas Kun (Ir. Djoko Kuncoro, FT-UNS), mas Slamet Riyadi (Cilacap) dan mas Sakti Tamat (Jkt)? Kalo cewek ya seperti mbak Ninuk (Madiun), Rosa (Jogja), Triyani ( Istri Alm mas Narjo Jkt).
Jadi profil/tampilan hasil didikannya adalah PENDEKAR yang mempunyai Tatanan RAga-rasa-roh Purna SajIwa LAku. Pendekar yang menghayati Etika dan agar mudah diingat PENDEKAR yang TRAPSILA. Yaaa gitulah daripada nganggur, nunggu mahasiswa ya gak datang-datang hehehe. Salam6/10-08
BACA SELENGKAPNYA - PROFIL PENDEKAR SH TERATE yg TRAPSILA

Read more...

PENDIDIKAN DI SH TERATE (Rangkuman)

PENDIDIKAN DI SH TERATE
(Rangkuman Gagasan oleh D.Sumaryono, Pembina UKM SH Terate Undip 2008)
Teriring ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya, bahwa gagasan penulis selama bulan ramadhan 08 menindak lanjuti Krida Nasional SH Terate UKM undip ternyata mendapat tanggapan, komentar,krtik dll via situs ini, sms, telpon, dan email yang semuanya demi ikut memiliki, menjaga, dan mengembangkan citra yang baik bagi SH Terate melalui PENDIDIKAN.
Tanpa menyampingkan pendapat lain yang PASTI berkembang, Dapatlah kiranya pendidikan ntuk sementara dirangkum secara sederhana sebagai berikut:
1).Visi : menjadi acuan pendidikan kenal diri-pribadi, berbudi luhur dalam rangka memayu- hayuningbawana, melalui pencak-silat.
2).Misi :
1. Melakukan pendidikan olah raga-seni-beladiri pencak silat SH Terate,
2. Pendidikan olah pikir kenal diri-pribadi,berbudi luhur dan memayu-hayuning bawana
3. Pendidikan olah rasa melalui model pernafasan yang khas SH Terate
4. Pendidikan kepemimpinan dan manajemen organisasi dalam pencak silat
3). Kompetensi:
Warga SH Terate yang handal dalam Pencak Silat dan berbudi pekerti luhur
4). Materi yang diberikan :
1. Pelajaran teori dan praktek Pencak silat SH Terate
2. Pelajaran teori kenal diri-pribadi,berbudi luhur dan memayu-hayuning bawana
3. Pelajaran teori dan praktek metode pernafasan SH Terate
4. Pelajaran teori kepemimpinan dan manajemen organisasi dalam pencaksilat. Semua Materi pelajaran ini tentulah ada buku pegangan, pelatih bersertifikat, sarpras yang memadai.
5). Perkiraan Pencapaian
Materi 1 ,2, 3, 4 diberikan secara bersamaan dengan jenjang /tahap sebagai berikut;
1. Siswa sampai menjadi warga Tk 1 selama 2 tahun dengan bobot penguasaan 70%
2. Tk 1 sampai menjadi TK 2 selama 10 tahun dengan bobot penguasaan 90%
3. Tk 2 sampai menjadi Tk 3 selama 15 tahun dengan bobot penguasaan 100%
Saya percaya bahwa saudara-saudara di daerah kiranya banyak yang menjadi pendidik/guru/PPL akan mampu memberi sumbangan penjabaran lebih rinci untuk evaluasinya. Rincian materi tentunya ditetapkan para”Profesor SH er” dan usulan kita semua. Sampai bertemu di Madiun dalam acara Pelantikan Pimpinan Cabang 18 Okt 08 .

Semoga bermanfaat , dan Salam ...... 5/10-08
BACA SELENGKAPNYA - PENDIDIKAN DI SH TERATE (Rangkuman)

Read more...

Sabtu, 04 Oktober 2008

PUASA RAMADHAN USAI, WHAT NEXT?

PUASA RAMADHAN USAI, WHAT NEXT?
(Gagasan D. Sumarjono, Pembina UKM SH Terate Undip, 2008).

Sekali lagi ini hanya gagasan, jadi ya bolehlah dikomentari siapapun, dimanapun, kapanpun. Gagasan bukan doktrin apalagi dogma (yang takboleh digugat), siapapun boleh menggugat baik oleh penguasa apalagi pengusaha he..he. Ambillah hikmahnya kata orang bijak.

Puasa ramadhan telah usai, kata lain kita telah usai mengadakan LATIHAN mengendalikan hawa nafsu yang menjadi TABIR selubung hati nurani. Tabir itu mampu menutupi diri untuk mengenal keberadaan Tuhan YME. Sudahkah kita mengenal Tuhan dalam Hati Kita? Jika sudah maka kita seharusnya menjadi orang yang mengikuti perintahNya dan meninggalkan yang dilarang Nya. Jika belum maka kita harus MENGADAKAN LATIHAN lagi. Bagi kita yang berusaha menjadi orang Setia Hati (SH er kata mas R.B, Wiyono), bagaimana berlatihnya? Apa ya puasa terus? Disinilah letak persoalan bagi Lembaga/organisasi yang mengajak /membimbing warganya dalam mengenal diri-pribadi/bukan diri (ini kata mas Sakti) tapi mengajarkan pencak-silat (baca pinter ”Gelut”)

Gagasan penulis, tentu ada metoda selain puasa. Secara umum orang Jawa suka LELAKU, mungkin dengan menelusuri dan merasakan tempat-tempat keramat/karomah, merasakan lebatnya hutan, ganasnya ombak laut, dinginnya pegunungan, panasnya pantai, sukarnya pendakian puncak gunung, dll. Orang Jawa percaya ” Ngelmu iku, Kelakone kanthi laku, Lekase kanthi khas, Tegese khas nyantosani, Setya budya, Pangekese dur angkara.(Pocung, Wedhatama). Bagi SH Terate, yang keberadaannya bukan sebagai lembaga Agama, bukan pula Aliran Kepercayaan/Kejawen padahal ikut serta mendidik manusia berbudi luhur maka METODA PERNAFASAN lah yang secara praktis (dan konsisten) mampu menjembatani proses pengenalan diri-pribadi. Tidak aneh kiranya jika pencak silat diajari tata-cara pernafasan. (maaf ya penulis dulu memang tidak diajari, cuma melihat saudara-saudara di Ngawi).

Secara umum, hemat penulis tata-cara pernafasan dilakukan untuk kenal kekuatan non fisik/supra/metafisik/alam/(”Tenaga Dalam”ver. Penulis) dan memanfaatkannya untuk tujuan : 1) Kekuatan diri, 2) Pengendalian diri, 3)Penyerahan Total kepada Sang Pencipta dan semuanya meNYERTAKAN Olah Rasa. Tujuan kekuatan diri memang memungkinkan menjadi sombong dan suka memaksakan kehendak. Tujuan pengendalian diri dapat menjadikan perilaku harmonis (seperti bunga Terate) dan hidup sehat. Tujuan penyerahan diri dapat menjadikan mengerti akan causa prima dan bagaimana seharusnya hidup ini berperilaku sesuai yang diTULISKANNYA. Bagi warga SH Terate, sebaiknya pernafasan tujuan 1 hanya kenal saja agar punya wawasan luas, perlu diingat pitutur leluhur Jawa dalam tembang sbb: Kekerane Ngelmu karang, Kekarangan saking bangsane ghaib, Iku boreh paminipun, Tan rumasuk ing jasad, Poma aja den gegulang kaki, Yen kepengkok pancabaya, Ubayane mbalenjani. (Pangkur-Wedhatama). Pernafasan tujuan 2 dan 3 sangat ditekankan untuk diajarkan. Berikut ini pitutur leluhur Jawa dalam tembang (Dhandanggula-Wulangreh): Sasmitane ngaurip puniki, Mapan ewuh yen ora weruha, Tan jumeneng ing uripe, Akeh kang ngaku-aku, Pangrasane wis den udani, Nanging durung weruh ing rasa, Rasa kang satuhu, Rasaning rasa punika, Upayanen darapon sampurna ugi, Ing kauripanira. Kemudian tembang pocung-Dewa Ruci : Dipun Emut, Sira asal saka Ingsun, Yogya traping tekad, Kudu wangsul mring Hyang Widhi, Dadi tatag, Mulih mula mulanira.

Bagaimana di SH Terate? KENYATAAN di Tk 1 diajari pernafasan (tapi gak mudheng) dengan tanpa sadar menghasilkan kekuatan phisik, ini malah berbahaya.Tk 2 masih diajari pernafasan untuk kekuatan phisik dan sedikit ”kenal”pengendalian diri (apa ya dilatih setiap hari?). Bukti ini, terlihat dari tata cara ”salaman” sah-sahan tk 1 yang dapat ditengarai sebagai tanda (bagi yang ngerti tenaga dalam) proses ”penyaluran Tenaga Dalam” dengan memaksakan kekuatan diri. Pemaksaan ini dapat menjadi sebab rusaknya diri juga orang lain ( Sadar atau tidak ya?) . Pada Tk 3 mestinya tata-nafas yang terakhir, mohon maaf penulis tidak tahu lo he.. he harap maklum. (kira-kira Indikator/tandanya apa hayoo??!!).

Mas Sakti (Jkt) berpendapat bahwa 3 tahap proses mengenal diri pribadi ”sampai jadi” lebih urgen dibanding tingkatan formal : tingkat 1, 2, dan 3 seperti yang berlaku saat ini, dan pernafasan tujuan 1 ndak perlu mengingat pitutur Wedhatama (tembang diatas sering ditembangkan oleh Ibu Mas Imam alm). Mas Prasetyo (Jkt) juga berpendapat bahwa hanya tata-nafas untuk Taqwa yang perlu diajarkan ( harus dan di semua Tingkat?) .... lalu bagaimana pendapat anda?? Selamat berlatih dengan tekun, temen, teteg, tekan..... ingat godaan makin besar. Salam................................NGW,3Oktober2008.


BACA SELENGKAPNYA - PUASA RAMADHAN USAI, WHAT NEXT?

Read more...

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil