SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Kamis, 20 November 2008

PENGESAHAN MENJADI WARGA SH-TERATE

PENGESAHAN MENJADI WARGA SH-TERATE
Oleh : Djoko Sumarjono, Pembina UKM PSHT-UNDIP2008

Bulan bulan gini para pelatih shterate sangat sibuk untuk mengisi latihan pemusatan siswa tingkat putih. Tidak seperti cabang lain yg banyak siswanya, cabang semarang hanya 19 siswa diharapkan jadi warga TK 1. Lumayanlah untuk dapat ikut berpartisipasi dalam aktifitas kebaikan (budiluhur) melalui pencak silat. Biasanya tidak banyak pertanyaan yg muncul dalam prosesi pengesahan/ pengeceran. Tetapi setelah pengesahan, maka berbagai pertanyaan akan muncul dan hal ini tentu merepotkan bagi sedulur senior yg bukan TK2/pengecer karena mereka (seperti saya juga) sering menjadi tumpuan pertanyaan-pertanyaan. Apalagi kalau sudah berhubungan dengan lingkungan yg fanatic dalam berkeyakinan agama. Oleh karena itu Dalam pemusatan latihan seyogyanya DIBERIKAN PULA MATERI YG AKAN DILAKUKAN DALAM ACARA PENGESAHAN sehingga hanya siswa yg mantaplah yg berhak menjadi saudara/disahkan. Di samping itu calon warga (siswa) AGAR MENANYAKAN PULA DALAM ACARA PENGECERAN tentang maksud-maksud yg terkandung dalam pengeceran itu.
Pertanyaan pokok yang sekarang ngeTREND adalah : Pengeceran itu apa ndak sirik/musyrik?, mulai dari tes jago yg harus membawa ayam jago, Ubo-rampe spt pisang raja, suruh temu rose, mori, cara duduk prosesi, dikecer matanya, dijabat tangannya, dan harus mengucapkan sumpah. Duluuu jaman saya memang pertanyaan seperti itu nggak ada karena ya pasrah/ikut saja caranya situ la orang-orang pinter/penggede saja nyatanya ya pengin disahkan, klo ada yang sempat bertanya dijawab apa hayyo? “durung wayahe dik” hehehe. La sekarang adik-adik kita ini pinter-pinter tur wani (Pas dengan berani benar-berani salah), kalo ndak dijawab dengan benar, maka ya CARI YG LAIN dan ini masih mending, la klo menjadi MUSUH yg salah siapa? (ya para senior yg berani MAWAS DIRI tentunya).
Ketika saya ditanya hal seperti itu oleh adik Darminto (Jogya) ya saya jawab: Gini lo dik PENGESAHAN itu TRADISI BUDAYA SH TERATE, kita ibaratkan WISUDA sarjana di perguruan Tinggi, ya ada tes terakhir, uborampe seperti makan-minum yg dibuat nyeni, duduk teratur, memakai toga- samir tanda perguruan, diberi ular-ular, mengucapkan sumpah, disalami pimpinan sekaligus memindahkan kucir dari KIRI ke KANAN (dari pikir jelek ke baik), dan di doain. Kalo gitu gak sirik/musyrik ya mas? Sya jawab bahwa sirik/musrik itu ada di hati dan pikiran masing-masing orang saya ndak punya kemampuan untuk menjelaskan hal itu wong gak terlihat, tapi sebagai ancer-ancer ya tampilan/profil yg mengecer. Makanya yg mengecer ini seharusnya dikaji betul-betul oleh para Profesor SHer. Duluuu pak Salyo (Jogja) pernah bilang yang mengecer harus melakukan puasa juga wong yang dikecer disuruh melakukan puasa, sehingga prosesi dapat berlangsung sama-sama “bersih”. Mengenai makna macam-macam uborampe tentunya ada, sy belum pernah baca di buku pegangan SH TErate, tapi saya berani pastikan itu hanya symbol-simbol tentang ngelmu SHTERATE, cumaaan yaitu tidak dijelaskan di prosesi pengeceran, maka saya usulkan seperti di atas. Yaa gitulah smoga siswa dan warga makin siap untuk mengerti, memiliki, menjaga, dan mengembangkan citra SH TERATE …………………………………… 19Nov 2008

0 komentar:

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil