SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Selasa, 25 Oktober 2011

SANG PARIKESIT (1)

SANG PARIKESIT by djk
“ Lho ini kan dik Petruk, ngapain lu ada disini di alas yg banyak nyamuk n ndak ada pangan?, kan para bossmu telah berhasil menang dalam baratayudha n selanjutnya menguasai   harta, tahta dan wanita... hidup mulya. Apa you dah nggak kepakai lagi, lalu kembali ke asalmu di hutan ini?”” Weuleh2 dik mBilung ini mesthi sengak lo... tapi ndak papa gayamu itu isuenya dirinduin banyak dulur, gak ada situ gak ramai gitulah hehehe. Aku disini nemani boss Parikesit untuk lelaku....” “Lho dik Truk, bossmu itu kan raja-diraja apa ya masih perlu lelaku di hutan?” “ Gini m Lung,  beliau itu baru mawas diri...karena ada sesuatu yg perlu direnungkan dan dicari jawabnya.
Beliau pernah “nguda rasa”/curhat kepadaqu : mBah Petruk,  aku ini masih muda dan diangkat menjadi raja-diraja oleh para pendahulu, tapi phisik, pikiran dan perasaanku ndak punya kemampuan apa2.... cobalah lihat kakang Janurwenda putra pakde Antareja mampu ambles bumi  n jaya di laut , kakang Sasukirana putra pakde Gathutkaca bisa terbang n jaya di udara, paman Sanga-sanga putra  eyang Setyaki punya ilmu “tangan besi” selalu jaya di darat.. semuanya sakti-sakti untuk bela negara. Lha klo saya ndak punya kemampuan apa2... walau dah direkayasa pakai  nulis otobiografi yg dihebat2kan ya lama2 lenyaplah simbol negara dan kasihan  rakyatku... Pernah kuminta ngelmunya Eyang Baladewa malah beliaunya njawab:  Putu prabu ndak usahlah punya ngelmu spt eyang ini... dulu eyang dapat dijaman susah, dapat  pusaka Nenggala yg menyatu di telapak tangan berupa tombak yg ada clurit di lehernya terkenal dg "Ganthol Nenggala" dan jadi idola orang  "wetanan".. sekarang tak tampak, tapi jika marah maka otomatis nampak tergenggam dan siap melebur apa saja yg jadi penghalang. Pusaka itu tak kan hilang dan baru hilang klo mau mati... oh putu prabu lihatlah para eyangmu sudah lama tiada, tinggal aku saja yg masih hidup dan bertugas mendampingimu... aku sudah rindu bersatu lagi dengan mereka tapi tidak dapat karena Nenggala masih di Telapakku.... maka jangan punya ilmu yg spt eyang ini......... gitulah  mBah Petruk saran mBah gimana?
“Wathathitah2, memang berat bagi yg bisa mawas diri... tapi nurutqu lebih mulia. Mbah Petruk ndak kasih saran, hanya bisa cerita: duluuuuu, para lelehurmu yg juga aku ikuti, sebelum dapat kemuliaan baik secara lahir  n bathin bagi dirinya sendiri, anak turunnya n rakyat/masyarakatnya, beliau2 itu senang lelaku di hutan-hutan, n banyak berguru.. Di kota memang ada dan banyak guru.. tapi jangan lupa buuaanyak pula godaannya.  Cerita2 kuno segala pencerahan lahir-bathin itu diperoleh di tempat sepi, di hutan, di gunung... waktunya lewat tengah malam.. sepi raga-sepi jiwa-sepi suasana gitulah.”
Singkatnya beliaunya ngikuti ceritaku  n aku ya wajib mendampinginya kan? Tak pikir2 kapan mulyaku dulu-sekarang-nanti pasti lelaku kembali ke.... hutan (wit-witan, wiwitan) tak iye.
“yaya betul dik Pet... lha sekarang dah berhasil?” “ Gini mas mBil, kemarin itu dah ada tanda2 mulai  pencerahan.... beliaunya  bilang ada suara memberi penjelasan antara lain: Kesaktian seorang raja tidak perlu seperti seorang punggawa/senopati...kodratnya sendiri-sendiri. Terbangnya raja adalah punya cita2 dan  tugas2 yg tinggi/luhur.., Ambles bumi-lautannya raja adalah bisa diterima (dengan senang) oleh rakyatnya, Ilmu tangan besi nya raja adalah memutuskan perkara dg adil....  gitulah sementara m mBilung, beliaunya masih lelaku smoga cepat selesai kembali ke istana aye dah rindu sama mbok “nDEWOR”  hehehe.......

0 komentar:

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil