SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Selasa, 28 April 2009

MERENUNG

MERENUNG
Oleh: DJK.
Merenung sangat baik dilakukan oleh para dulurs (timbangane guelut +kroyokan mbarek wong liyo), karena dalam merenung ada unsur MAWAS DIRI, MULATSARIRO HANGRASA WANI gitulah spt yg sering diungkapkan mas IMAM (Alm)yg jadi guru sejatinya Mas HARDI (jkt).(Dulurs Surabaya-Porong-Malang PP agar maklum). Walaupun dalam SH Terate gak kenal system guru dan murid, tapi ya bolehs saja to kalo ada yg nganggep guru sejati dulurnya sendiri karena memang bisa jadi person yg bisa di GUgu dan ditiRU SEsuai JAlan haTI. Mas Imam memang hebat walaupun bukan TOKOH SERIBU PESONA spt KADERNYA kiraqu juga sangat ngugemi angka 7, terbukti sejak disahkan tingkat III, 7 tahun kemudian dah ngesahkan tk1 kloter 1 (th 63 an): Mas Maji dkk, kemudian 7 tahun lagi juga dah ngesahkan tk II kloter 1 : mas Maji dkk, dan 7 tahun kemudian juga telah ngesahkan tk III, kali ini cuma mas Maji dan Mas Diro. Sayang prinsip kaderisasi senior yg baik ini ndak diikuti oleh Kader terPuncaknya( Maklumlah karena Guru Sejatinya lain). Mungkin memang ngelmu SH (Terate) itu sangats suliiit ngungkuli pendidikan DOKTOR bangsane ILMU AGAMA, FILSAFAT, PSIKHOLOGI, THEOSOFI, keOLAHRAGAAN, dll., pokoke KEDUNG JEROLAH sampais sing berwenang nuduhi gak jajag(?).
Kembali ke… MERENUNG, yang berbeda dengan MELAMUN , MENG HENING KAN CIPTA apalagi dengan SAMADI/SEMEDI. Nurutqu merenung itu menggunakan akal-pikiran untuk menemukan solusi dari (banyak) fenomena/gejala/apa yang ada, pekerjaan yg umum dilakukan orang bijak , para “pecinta kebenaran”. Klo Melamun itu pekerjaan yg sering dilakukan para “pecinta harapan yg muluks” (ndah nio, ndah nio,…. hehehe). Klo mengheningkan cipta itu pikiran berfokus untuk tujuan tertentu dan sering dipakai untuk berdoa (meminta) agar dikabulkan oleh yang MAHA PENGABUL (Sering di Upacara bendera itu di ucapkan agar dosa para pahlawan dan para pemimpin diampuni, maaf yg terakhir itu ndak pernah saya panjatkan apalagi meng amin i, …jo nengsu lo). Lha kalo semedi ini urusan “ bukan pikiran “ yang kerja, tapi justru pikiran di”ikat” (gitu kata ahli samadi dari aliran San Mad yg katanya di Indonesia hanya punya 6 orang). Klo orang nJAWA ya heNENG-heNING-duNUNG-ke maha aGUNG agar punya keweNANGan menjalani hidup ini (dengan benar). Wong nJawa sangats senang klo prinsip itu dijadikan suara gamelan yg laras NENG-NING-NUNG-GUNG, NANG-NING-NUNG-GUNG dan terus dijogedi (gak ana wong jogedan kok susah …hehehe). Tujuan memang TERGANTUNG dengan suasana perorangan, ibarat makan, kalo yg masih tataran “Besok Apa ada yg dimakan?” tentu beda dg tataran ” Makan Dimana?”, apalagi “ Seberapa banyak Makan yg diperBolehkan?” , lo …lha SIAPA yang memerintah DIRI ini?
Aqu sangat senang tahu dulurqu yg hebat dari Negeri Jakarta“gentur” njalani itu merenung dan samadi DI TEMPAT YG PAS, di gua (rumah penuh beton), di gunung, di hutan cemara, dan juga pas dengan asma sepuhnya. Banyak “wong tuwa” dari leluhur sampai sekarang kalo lagi nyepi/semedi itu ya di gunungs, dihutans yg tentunya penuh suasana sepi dan angker gitu (maklum gak punya duit …hehehe). Kalo Kanjeng nabi Muhammad “Nayakaning rat” (Wedatama), ya di pe Gunung an dan Gua Hira. Klo Darmanto Yatman (Prof psikhologi undip) sering berkomentar melakukan “tapa” di perkotaan karena beliau percaya godaan yg paling buesar ya dikota bukan dtempat sepi/gunung hutan dll, jadi kalo lulus ya jadi hebatlah. nDak usah kuatir ya lur besok pasti ada amanah yg perlu disampaikan oleh mas HARDI untuk kitas (ndak spt senior lain, la wong diminta membuka tabir selubung hati aja suuuliit, padahal di pembukaan AD/ART dah jadi tugasnya, beetul?). Mas Hardi ini pasti menemukan “sesuatu” yg mampu menguak misteri pulang dengan : Tangi, Lungguh, Laku, Sarening Urip. Kalo mas Wito (Danang Suwito) Senior th 64an, pelatih pertama Ngawi, asli Magetan mengungkapkan ajaran SH dari legacy yg 3M (MIJIL, MOBAH-MOSIK, MATI) ketika rawuh di rapat cab Semarang di rumahqu. Mas Wito memang resah mengamati perkembangan SH terate yg menurutnya kwalitasnya menurun karena dari dalam organisasi personnya terkesan hebats an dan dhuwurs an ngelmu sambil nyalahken yg lain, ditambah model keroyokan ke masyarakat( Kata Abas mgl, memang kalo bangsane karate, kempo itu yg ditakuti adalah tingkat DAN, lha kalo di SHTerate sekarang ini ya DAN KAWANS... hehehe). Mas Wito ya ndak maido la wong ada hubungan (mau tidak mau) dengan kondisi bangsa RI yg juga semrawut, sehingga organisasi perlu di tata kembali. Kupikir apa ya SH Terate dalam era “ TIKUS PITHI ANATA BARIS” seperti ramalan JAYABAYA ya (spt pendapat Sujiwo Tejo di Kompas). Maka mas Wito mengingatkan tetaplah PASEDULURAN ini rukun dan solid, perkara ngelmu SH ya pelans sambil jalan Asah-Asih-Asuh gitu. Memang ajaran (pitutur?, metoda?) Setia Hati di tambah (Bunga) Terate itu hebat (ini kata Abas Mgl yg nurutqu dah punya tingkat 5), tentu saja bagi yg ngerti dan .........nglakoni ( klo ini kata mas KUN (DJOKO KUNCORO, Solo).
Aqu juga pernah merenungs sambil jalans (maklumlah masih bernama DJOKO seneng dolans, hehehe), POHON CEMARA itu bentuknya segitiga, kubah mesjid ya segitiga, candis ya segitiga, wong jawa kalo Suro seneng semedi di pertigaan sungai, gunung ya bentuknya segitiga, pyramid untuk kuburan juga segitiga, sikap tangan menyembah ya segitiga, sujud ya segitiga…. Weleehs ndak usah dipertajam urusan beda penglihatan ya. Ada lagi suara ayam berkokok itu kok bunyinya berbedas ya padahal kokok ayam ya…. begitulah, kita ngerti tapi ndak usah dipertajam urusan telinga …..hehehe. Semoga nawaitu yg baik dalam merenung, baik pula hasilnya……untuk ikut memayu hayuning bawana. Selamat merenung bagi SEMUANYA ...…..Wassayang 28April09.

1 komentar:

Anonim,  29 Juni 2009 pukul 12.08  

Matur suwun sanget mas Djoko walo tuilisane di bungkus dengan guyonan tapi ada sesuatu yang tersirat di dalam nya tentang arti sebuah hidup, sebenarnya tulisane masih kurang banyak mas untuk di jabarkan lebih banyak lagi,..maklum....saya ada di sby jadi gk bisa silaturohmi secara langsung kecuali lewat dunia maya, :)
tapi tulisan mas joko memberikan gambaran tentang SHT sehingga bisa memahami sedikit demi sedikit tentang SHT dan ajarannya yang saya masih belum begitu mengerti tentang hal2 tersebut.
Selama ini saya hanya bisa lewat perantara mas TONI untuk saling berbagi informasi....

saya menunggu ke SH an yang akan datang mas,....:D
dan Salam Persaudaraan saking kulo.

Wassalam

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil