SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Kamis, 16 April 2009

Berita SH Terate

16 April 2009
Warga Tewas Dianiaya Polisi
• Mencekam, Karanganyar Siaga I

KARANGANYAR- Situasi Karanganyar semalam mencekam. Polres Karanganyar menyatakan siaga I setelah muncul informasi Mapolres hendak digeruduk massa, menyusul tewasnya seorang warga, Agus Sunardi alias Adi (30), yang diduga dianiaya oknum polisi.
Korban tewas adalah anggota perguruan pencak silat SHT, yang ditahan di Mapolres Karanganyar. Adi ditahan bersama tiga warga lainnya, karena diduga terlibat pengeroyokan polisi yang hendak mencegah aksi freestyle atau atraksi sepeda motor. Polisi berdalih, aksi itu membahayakan warga sekitar.
Kejadian di jalan depan kantor Bupati Karanganyar itu berlangsung sekitar pukul 17.00. Namun, langkah polisi itu justru memicu kemarahan massa. Seorang anggota Samapta, Yanu dikeroyok. Akibatnya, polisi itu mengalami luka-luka, dan hingga semalam masih dirawat di sebuah rumah sakit.
Tangkap Pelaku
Polisi lantas bertindak tegas dengan menangkap empat orang dan membawanya ke Mapolres. Seorang di antaranya Adi, warga Mendungan, Kelurahan Karanganyar Kota, Kecamatan Karanganyar. Selain korban tewas, tiga lainnya mengalami luka-luka.
Jenazah Adi semalam dibawa ke Labfor UNS untuk diautopsi. Namun, polisi mengelak jika anggotanya dituding menganiaya Adi. Kapolres Karanganyar AKBP Sri Handayani menegaskan, korban tewas di RSUD Kartini Karanganyar bukan di tahanan.
Sebelum diamankan, kata Kapolres, korban sudah sakit sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit. ‘’Untuk meyakinkan, (jenazah) diautopsi,’’ tandas Sri Handayani.
Setelah endengar kabar kematian rekannya, puluhan anggota Perguruan Setia Hati segera berdatangan ke Mapolres. Mereka hendak mempertanyakan penyebab kematian Adi.
Hingga semalam, situasi di sekitar Mapolres mencekam. Polisi bersiaga penuh. Gedung bagian barat dan timur dijaga ketat polisi bersenjata. Kapolwil Surakarta Kombes Taufik Ansorie juga berada di Mapolres. Namun sekitar pukul 22.30, Kapolwil tampak keluar.
Saat dikonfirmasi, Kapolwil menyatakan, kasus itu masih didalami. Sejumlah saksi juga masih dimintai keterangan. ‘’Kami masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi,’’ tandasnya lewat telepon seluler.
Sementara itu, seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Adi saat itu pulang kerja dari Solo lewat jalan tersebut. Seorang polisi mengingatkan agar dia tidak melintas di jalan itu. Namun entah kenapa terjadi perkelahian di lokasi itu.
Adi bersama sejumlah warga lain diamankan. Sekitar pukul 20.00, Adi dikabarkan meninggal dan dilarikan ke RSUD Kartini. Hingga pukul 24.00, jenazah belum tiba di rumah duka, sementara rekan-rekan korban masih berkumpul di sekitar Mapolres.
Dari : surat kabar suara merdeka,kamis 16 april 2009

3 komentar:

SH Terate Pandu 18 April 2009 pukul 15.29  

Yang jelas, mendengar berita itu kami turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk Saudara Adi. Kami sangat berharap polisi bisa mengusut dengan jujur sejujur-jujurnya. Bagaimanapun juga Saudara Adi adalah saudara kami. Orang SH Terate berprinsip: "Tego larane, ora tego patine", itu jika menyimpang, tetapi apakah beliau menyimpang. Tolong kepada pihak kepolisian segera usut tuntas.

ryan 18 April 2009 pukul 21.29  

kami sangat menyayangkan segala tindak anarkis..walaupun itu benar dan salah jangan sampai diakhiri dengan cara2 anarkhis..sudah tidak jamannya lagi seperti itu..
semua akan berkepanjangan kalo memakai cara itu..
kami meminta pihak kepolisian mengusut tuntas dengan menjunjung kebenaran dan keadilan tanpa ditutup..tutupi..
supaya yang salah terlihat salah dan yang benar menjadi benar..

mas udi 19 April 2009 pukul 22.37  

udei sht soko lamongan.

"becek ketite'olo bakal ketoro"
"suro diro joyoningrat"
"lebor deneng pangastuti"

saya yakin-seyakin-yakinnya, pihak kepulisian bisa menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan. ini semua demi nama baik dan reputasi Keluarga besar kepulisian Republik Indonesia

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil