SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Selasa, 23 September 2008

TENAGA DALAM-ku, TENAGA DALAM-MU

TENAGA DALAM-ku, TENAGA DALAM-MU
(Pengalaman, D.Sumaryono, Pembina UKM PSHT-Undip,2008).
Tak kusangka, tak kuduga (sejak dahulu) dia yang heboh di era 85-95an, (sampai-sampai ada judul di Cover TEMPO: EKSPOR TENAGA DALAM ) setelah penulis ungkapkan kembali banyak kadang yang “antusias” membuka blog ini padahal dulu pernah ditanggapi “miring “ oleh mas Januarno (Alm) senior Jakarta “Kitapun bisa” ucapnya ( sadar tidak ya?). Tanggapan sedulur (adik) effendi dari Solok-Sumbar , ada kesan prihatin tentang ajaran SH Terate yang tidak mengupas Tenaga Dalam sehingga saudara muda kita banyak berguru orang luar. Tanggapan sesepuh dari Bandung yang tidak berkenan disebut namanya, juga menyiratkan ada sesuatu yang “urgen” tapi “hilang” (takdiajarkan) atau diajarkan tapi “berbeda”, sehingga ada Joke tk I terlihat tawuran melulu, tk II sombong, tk III arogan ? Penulis “yakin” SH Terate ada ILmu Tenaga Dalamnya cumaaan, penjelasan visi-misi-kompetensi-aksi-metode belum “Genah/Cetho”. Penulis sangat berharap-harap (tanpa cemas) nanti akan ada sedulur (bukan saya lo) yang lebih senior mendokumentasi dan menerbitkan dari percetakan Bandung sebagai upaya memberikan “metode “ Tenaga Dalam yang Khas dalam rangka ikut mengingatkan/mencegah kerusakan dari sedulur-dulur kita.
Lhoo nglantur, yang penulis sendiri pengalamannya gimana? Ya ya sabar dulu ya, karena ceritanya panjaaaang dan Tenaga Dalam yang kuperoleh BUKAN dari SH Terate tapi dari ajaran Kebathinan. Tapi tak mengapa diceritakan dengan harapan para sedulur bisa memilah perkara Organisasi yang tidak boleh dicampur dengan barang lain atau perkara Pengetahuan Umum yang bebas dipilih untuk sempurnanya kehidupan ( Editan dari kata mas Sakti Jkt). Begini cerita yang dipersingat:
Awal Idul Fitri (1992) penulis sadar bahwa ada sakit tubuh (13 tahun) yang belum ketemu obatnya. Kakak ipar menyarankan masuk ke hutan Purwa semenanjung blambangan Jatim untuk konsultasi dengan “wong tuwa” yang juga tak berkenan disebut namanya. Singkatnya penulis diberi “pengertian hidup” model Jawa secara detail walaupun beliau bukan orang Jawa (aneh bukan?) Ajarannya mengungkap Sedulur papat yaitu Mutmainah,Supiah,Aluamah,Amarah dan kelima Pancer (S45P) seperti ajaran Ki Bayi Panurta yang dijelaskan dalam Serat Centhini versi tulisan jawa latin ( Karkono, Jogja). Juga seperti dalam kitab primbon Jawa : Atassadur Adam Makna. Perbedaannya hanya di dalam “proses penyadaran” bahwa memang ada dalam kehidupan kita dan kalau tidak dikendalikan merupakan musuh yang paling berat. Ada semacam ritual mulai ubo-rampe sampai “dhawuh” secara khusus , tapi semua pengertian/penghayatan dimulai dari RASA/RAHSA seperti pitutur Gusti Mangkunegara IV (pangkur-Wedhatama): Tan samar pamoring suksma, Sinuksmaya winahya ing ngasepi, Sinempen telenging kalbu, Pambukaning Warana, Tarlen saking liyep layaping ngaluyup, Pindha pesating supena, Sumusupe rasa jati.
Setelah “dibuka” penulis ngerti S45P, dan penyakit yang diderita penulis sembuh, disertai ilusi keterangan asal dan obat penyakitnya. Nilai plus yang lain yaitu dapat Ilmu, Iman dan melangkah dengan mantap ikut Memayu- hayuning Bawana. Petualangan ada karena penulis berprinsip” harus ada bukti nyata bersama orang lain” bukan karena arogan (baca: artikelku yang lain ya). Bagi kaum muda murid Tenaga Dalam, Tenaga ini (S45P tak kukatakan) diakui sebagai Tenaga Dalam. Bagi Prof Darmanto,Yt (Psykologi-undip) beliau namakan Encephalo Electro Magnet (EEM) ketika penulis praktekkan didepan beliau. Bagi teman yang baru kena masalah dan mempraktekkan tenaga ini, ternyata bisa membuat “entheng bagi yang “berpikir berat”, bisa membuat “tenang“ bagi yang “emosional” anehnya juga bisa “menjernihkan” dari anasir “gelap”. Bagi-ku S45P ini adalah Tenaga Dalam yang berasal dari Allah yang Maha Suci, Maha Welas, Maha Asih, Maha Kuasa Mencipta Langit dan Bumi, Yang ku Sembah dan yang di Sembah Semua Makhluk. Singkatnya yaaa Tenaga Dalam-ku, TENAGA DALAM-MU dan karena menggunakan tata-nafas maka kutandai dengan nama “Nafas Kehidupan Pangruwating Diyu” sebagai pemancar cinta dan cita….……………23Sep08.

3 komentar:

naira 31 Maret 2009 pukul 23.49  

Yang terhormat Bapak D. Sumaryono, saya sangat tertarik dengan ajaran Kejawen yang bapak sebutkan tersebut untuk mencapai ketenangan lahir dan batin...bolehkah saya menimba ilmu tersebut? terima kasih sebelumnya

Anonim,  10 November 2011 pukul 19.26  

Yang terhormat Bapak D. Sumaryono, saya sangat tertarik dengan ajaran Kejawen yang bapak sebutkan tersebut untuk mencapai ketenangan lahir dan batin...bolehkah saya menimba ilmu tersebut? terima kasih sebelumnya

SH TERATE UNDIP SEMARANG 12 November 2011 pukul 17.31  

Saya hanya punya pengalaman aja bukan ilmu, seperti halnya anda tentu juga punya pengalaman.... Silakan berbagi pengalaman dg saya n terimakasih.

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil