SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Jumat, 06 Maret 2009

Sang Pewaris (1)

SANG PEWARIS..(1).
oleh : DJK.

Mohon maaf baru bisa sambung lagi, maklumlah baru nyelesaikan tugas menilai kelulusan mahasiswa ( habis gimana ya jaman sekarang kalo mahasiswa ndak lulus, itu yg disalahin dosennya tak becus ngajarlah gitu, klo pelatih SHTerate mau gak ya disalahin?). Tak terasa telah setahun aqu aktif di SHTerate menjadi dosen Pembina UKM di undip. Kuucapkan SLAMAT ke DULURS AGUS SANTOSA yg jadi DEKAN FTSP-ITN Malang. Smoga efek samping menyiapkan Akreditasi. program studi bisa diterapkan pula di SHTerate dan tetap ingat kawruh sedulur papat lima pancer (dari seniors) yg pernah dipraktekkan. Kadang aku merenungs apakah aqu menjadi PEWARIS?. Ngaten lo dik (ini gaya mas Imam) atau Ngene lo nak (gaya pak Hasan), paling tidak ada 4 variable yang berkaitan ( kalo ini gaya dosen gaul hehehe) yaitu: 1). Ada material yg akan diwariskan, 2). Ada orang yg mewariskan, 3). Ada yg menerima warisan, dan 4). Ada Prosesi serah terima termasuk slametan, keceran, sumpah setia, mahar, saksi-saksi, kembul bojana. (kok seperti mantu ya?. Materi yg diwariskan tentu lengkap secara lahir (beladiri, olahraga, seni dan cara ngaturs persaudaraan), dan secara bathin ( ke SH an, Persaudaraan ). Kupernah jalani itu, dan kupikirs hanya sedikit yang kutrima (Kalo nurut cerita seniors dan dullurs, ternyata di samping BANYAK juga ada BERAGAM materi yg “ diwariskan” oleh jalur SHTerate). Semua kupikirs sebagai PUSAKA dan Klo Mandul ( Jaman dulu) sebagai SIPAT KANDEL/WIBAWA, dan perlu kita “URI-URI” agar awet. Kalo Manseks (jaman sekarang) pusaka itu termasuk barang antic (sehingga banyak yg berburu) dan PASTI MAHAL. (jadi ndak gumuns klo ada ragad sah-sahan makin melambung dan ada persaingan lembaga “serumpun”). Rincian barang antik itu antara lain (Rangkuman info dulurs): senam, jurus ( baru, lama?), sterlak ?, kripen, ausdower, pernafasan, wasiat, mukadimah, ke SH an termasuk sapta wasita tama, falsafah, semboyan, unens (ketika mandul, tulisan spt di dinding padepokan itu aqu gak kenal), prinsips (sering dikatakan mas Imam), rapalan/mantram (seperti ucapan dalam bukaan?, me”ngecer”?, tes jago?), juga ada prosesi pengesahan( tk I, II, III), seragam termasuk lambang, mori,.. dan apalagi ya? Jadi nurut aqu ya SAH-SAH SAJA klo dulurs ternyata “banyak” yg nrima warisan cem-macem lha wong yg beri seniors nya jee. Sekarang ini yuniors banyak ungkapkan yg ndak qu terima (aqukan masih mandul, seniorsqupun ya passan). Barusan ada sms mas Kun (senior Solo) beritahu kalo “Kasekten iku ana sahandape katrimo, kasekten ngagengaken wungkus ke aku an kang dadi pepalanging kasampurnan jati lan kasunyatan agung….Mugi katampio sadoyo kadang ingkang ngregem margining Setia Hati.” Itu mrpkan jawaban ketika aqu pengins spt Sadewa saja tidak spt Kresna (dg membawa Cakra dan menginjak bumi yg gambarnya banyak dipajang dulurs). Sadewa, walaupun saudara bungsu/kecil tapi kan masih keluarga pandawa to? (Lumayan nunut ngeyup hehehe). Lha itu kan kawruh untukqu yg wis wayahe (gitu kata mas Hardi), lhaa klo ndak pas untuk dulurs tk 1 lain, apalagi calon warga maka ya ndak gumuns masih ada dulurs yg senengs tawuran (apalagi mbak Kur itu fenomena ada teorinya hehehe.). Kiranya banyak warisan adiluhung dari budaya Jawa (dan juga pengalaman batin/spiritual dulurs) yg “searah” dengan visi,misi dan aksi SHTerate tapi kan APA YA ITU NGELMU SHTERATE? (Aqukok ingat mas Wi (R.B.Wiyono), ketika sarasehan th 75an di p Saljo alm(jogja) yg nyimpulkan SH itu mrpkan wadhah ilmu yg baik-baik gitu). Sungguhlah beruntung jika SHTerate pegang prinsip “ Melestarikan yang sudah baik, dan menambah untuk lebih baik” tentunya ya harus terDOKUMENTASIkan spt kebiasaan KENALANKU YG UNIK (dari shterateundip.blogspot.com) yg barusan tahun baru itu. Jadi klo komentarqu ndak pernah diajarkans SHTerate ya harap maklumlah ya, (lha wong ya Cuma othak-athik semoga gathuk spt abdinya Jayengresmi, hehehe). Namun harapqu smoga dapat dijadikan pertimbangans bahwa kawruh “Luaran” juga ada (jadi biar ndak “gonyak-ganyuk” malu-maluin dalam pasamuan/perjamuan, apalagi diesemi “ mas Hardi kok ndak ngertis hehehe). Dulu garas (ini logatnya mas Hardi) saya kenal Kiblat Papat Limo Pancer dari seniors Ngawi, ( dinyatakan dalam bentuk lambang Segi Empat dg Hati di Tengah , tapi sekrang yg resmi bentuk segi 4 adalah lambang perisai) dan ada pula Sedulur Papat Lima Pancer yg akrab bagi kawruh kejawen (nurutqu penjelasan seniors kurang jelas) maka ketika paman saya punya Serat Centhini 12 jilid saya coba lihat jilid 1 di situ ada CERITA dari KADIS MARKUM BASLAM tentang peperangan “nafsu empat” (karena sipatnya) yaitu Amarah, Supiah, Aluamah dan Mutmainah yg dimenangkan oleh Mutmainah. Yg menceritakan Wiku wanita dg nama “Tan Timbangsih” kepada Jayengsari dan rancangkapti. Primbon Atasadur Adammakna mencatat nafsu 4 itu adalah sedulur papat. lhoo kok ngelantur.......La terus aqu ini PEWARIS CAP APA?

4Feb09.

0 komentar:

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil