SELAMAT DATANG DI BLOG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KOMISARIAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG--WWW.SHTERATEUNDIP.BLOGSPOT.COM-- GREETINGS BROTHERHOOD

Rabu, 23 Juli 2008

Info Cabang

Minggu, 20 juli 2008 pukul 10.00 wib PSHT cabang kota semarang mengadakan rapat cabang yang bertempat di SMP Hasanudin, Ranting tugu, semarang.
Acara tersebut diikuti oleh seluruh perwakilan komisariat dan ranting di kota semarang serta ketua sementara PSHT cabang kota semarang.
dalam rapat tersebut membahas masalah-masalah intern yang ada di PSHT cabang kota semarang, kejurnas PSHT di undip dan juga mengenai pelaksanaan ujian kenaikan tingkat dan pelaksanaan pemusatan calon warga/siswa putih di PSHT Cabang Kota Semarang.
Hasil dari Rapat antara lain sebagai berikut :

* tempat pelaksanaan ujian kenaikan tingkat siswa polos-hijau diadakan di smp hasanuddin, ranting tugu, semarang pada bulan agustus 2008.
* sedangkan untuk tempat pemusatan calon warga/siswa putih diadakan di Komisariat IAIN Walisongo Semarang dimulai pada awal ramadhan sampai dengan bulan muharram sebelum pengesahan warga baru.

jayalah sh terate sepanjanglah masa!!
BACA SELENGKAPNYA - Info Cabang

Read more...

Kabar Tetangga

PSHT Ranting tugu minggu,13 juli 2008 mengadakan sarasehan di balai desa mangkang, semarang.
sarasehan ini diikuti oleh seluruh perwakilan ranting, komisariat yang ada di kota semarang dan tamu undangan serta ketua sementara PSHT cabang kota semarang mas dayat sebagai narasumber dalam acara sarasehan tersebut.
Dalam sarasehan membahas topik mengenai ke-SH-an dan juga masalah serta pertanyaan-pertanyaan mengenai ke-SH-an dari para warga.
acara dimulai pukul 20.00 dan diakhiri pukul 24.00.
jayalah SH terate sepanjanglah masa!!
BACA SELENGKAPNYA - Kabar Tetangga

Read more...

Jumat, 11 Juli 2008


UNIT KEGIATAN MAHASISWA
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Komisariat Universitas Diponegoro

Sekretariat : Jl. Pleburan 1 No. 10 Semarang

PERATURAN PERTANDINGAN KEJUARAAN PENCAK SILAT
KRIDA NASIONAL
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE ANTAR PERGURUAN TINGGI
SE-INDONESIA
Tanggal : 26-30 Agustus 2008 di Universitas Diponegoro Semarang

WAKTU, TEMPAT dan PANITIA PENYELENGGARA
1.Kejuaraan Pencak Silat Krida Nasional Persaudaraan Setia Hati Terate Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia tahun 2008 akan diselenggarakan dari tanggan 26 s/d 30 Agustus di Auditorium Imam Bardjo Universitas Diponegoro Semarang.
2.Penyelenggaraan Kejuaraan Pencak Silat Krida Nasional Persaudaraan Setia Hati Terate Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia tahun 2008 akan dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Persaudaraan Setia Hati Terate Komisariat Universitas Diponegoro Semarang bekerja sama dengan PSHT cabang semarang dan pengda IPSI Jateng.

LANDASAN KEGIATAN
1.Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2.Program kerja UKM PSHT periode 2008-2009
3.Surat Rekomendasi Ketua Umum Pusat PSHT perihal penyelenggaraan kegiatan.
4.Surat Rekomendasi PB IPSI perihal penyelenggaraan kegiatan

PESERTA
1.Peserta Kejuaraan Pencak Silat Krida Nasional Persaudaraan Setia Hati Terate Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia tahun 2008 adalah :
1.1.Pesilat sudah berumur diatas 18-25 tahun yang dibuktikan dengan bukti KTM dan KTP asli yang masih berlaku.
1.2.Dikirim secara resmi oleh UKM yang bersangkutan.
1.3.Pesilat adalah Warga atau Siswa yang tercatat di UKM PSHT komisariat setempat dan berstatus sebagai mahasiswa aktif di Universitas setempat.
1.4.Pesilat yang tidak memenuhi kriteria butir diatas tidak diperbolehkan ikut pertandingan.
2.Pesilat yang boleh mengikuti pertandingan Pencak silat dalam kejuaraan ini adalah pesilat yang belum pernah mengikuti kejuaran PON dan Kejuaraan / Pelatnas Sea Games.
3.Pesilat yang mewakili UKM setempat tidak diperkenankan mewakili UKM lain.
4.Pesilat harus mendapatkan legalisasi/surat mandat dari pihak Universitas setempat dengan ditandatangani oleh pembantu rektor bidang kemahasiswaan.
5.Sehat jasmani dan rohani, dinyatakan dengan hasil pemeriksaan dokter.
6.Kontingen dipimpin oleh seorang Manajer dan dibantu oleh 2 (dua) orang pendamping/pelatih resmi.
7.Setiap komisariat hanya berhak mengirimkan 1 (satu) wakil untuk setiap kategori yang dipertandingkan

PERATURAN PERTANDINGAN DAN KELAS-KELAS YANG DIPERTANDINGKAN
1.Kejuaraan Pencak Silat Krida Nasional Persaudaraan Setia Hati Terate Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia tahun 2008 mempergunakan Peraturan Pertandingan Pencak Silat hasil Munas IPSI XI / 2003
2.Kelas-kelas yang dipertandingan :
1) Kategori Tanding:
Putra: Putri :
• Kelas A : Berat badan 45 – 50 kg • Kelas A : Berat badan 45 – 50 kg
• Kelas B : Berat badan 50 – 55 kg • Kelas B : Berat badan 50 – 55 kg
• Kelas C : Berat badan 55 – 60 kg • Kelas C : Berat badan 55 – 60 kg
• Kelas D : Berat badan 60 – 65 kg • Kelas D : Berat badan 60 – 65 kg
• Kelas E : Berat badan 65 – 70 kg
• Kelas F : Berat badan 70 – 75 kg
2) Kategori Tunggal: Putra dan Putri
3) Kategori Ganda: Putra dan Putri
4) Kategori Regu : Putra dan Putri

SISTEM PERTANDINGAN
1.Pertandingan dalam Kejuaraan Pencak Silat Krida Nasional Persaudaraan Setia Hati Terate Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia tahun 2008 akan diselenggarakan dengan sistem gugur.
2.Setiap kelas akan dipertandingkan apabila diikuti oleh minimal 3 Pesilat.

PENGHARGAAN
Setiap Kelas akan ditentukan Pemenang :
1.Satu Juara I, diberikan medali Emas dan Piagam
2.Satu Juara II, diberikan medali Perak dan Piagam
3.Dua Juara III, diberikan medali Perunggu dan Piagam
4. Pesilat Terbaik Putra memperoleh Piala Ketua Umum PSHT dan piagam
5. Pesilat Terbaik Putri memperoleh Piala Kapolda Jateng dan piagam
Juara Umum akan mendapat piala Tetap Rektor Universitas Diponegoro, piala Bergilir Krida Nasional, piagam dan uang pembinaan
Juara Harapan I akan mendapatkan piala tetap Gubernur Jateng, piagam dan uang pembinaan.
Juara Harapan II akan mendapatkan piala tetap Walikota Semarang, piagam dan uang pembinaan.

PERWASITAN
1.Perwasitan dalam Kejuaraan Pencak Silat Krida Nasional Persaudaraan Setia Hati Terate Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia tahun 2008 ini akan dilaksanakan oleh korps Wasit Juri Pengda IPSI Jawa Tengah.
2.Pelaksana pertandingan dan Wasit Juri akan ditetapkan oleh Pengda IPSI Jawa Tengah.
3.Pelaksana pertandingan akan dibantu oleh utusan teknis (Technical Delegate) dari Pengda IPSI Jawa Tengah.

PERLENGKAPAN PERTANDINGAN DAN PENDAMPING PESILAT
1.Untuk kategori tanding ; pesilat yang bertanding harus mengenakan pakaian Pencak Silat SH Terate (sakral) berwarna hitam tanpa asesoris.
2.Perlengkapan pertandingan berupa pelindung dada (Body Proctector) akan disediakan oleh Panitia Penyelenggara, pelindung kemaluan diharap bawa sendiri.
3.Perlengkapan pertandingan (senjata) untuk kategori tunggal dan ganda disediakan oleh kontingen masing-masing.
4.Penggunaan pelindung sendi (decker) yang berlebihan tidak diperkenankan.
5.Pendamping pesilat di arena sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang dan harus mengenakan pakaian Pencak Silat yang sama dengan pesilatnya tanpa alas kaki.
6.Pendamping yang bukan official resmi tidak diperkenankan.

PENDAFTARAN
1.Pendaftaran dibuka mulai tanggal 30 Juni 2008 dan ditutup pada tanggal 4 Agustus 2008.
2.Biaya pendaftaran untuk 1 (satu) peserta sebesar Rp.60.000.
3.Pembayaran uang pendaftaran dilakukan melalui transfer ke rekening panitia terhitung mulai tanggal pendaftaran peserta dibuka atas nama :
Nama : Ryan Widhi Nugroho
No. Rek : 0033524914
Bank : BNI cabang Universitas Diponegoro
4.Pengembalian formulir pendaftaran dilakukan via pos ke sekretariat UKM PSHT Komisariat Universitas Diponegoro d/a Pambage Paksiwinata Jl. Pleburan I No. 10 Semarang terhitung mulai tanggal pendaftaran peserta dibuka. Atau dapat menghubungi nomor-nomor berikut ini :
David 085640212349 Gege 085640850555
Ryan 085640112742 Siva 08156563136
5.Transfer pembayaran uang pendaftaran peserta dapat dilakukan secara kolektif (satu kontingen).

DAFTAR ULANG dan TEHNICAL MEETING
1.Daftar ulang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2008 pukul 08.00 – 17.00 WIB di Auditorium Imam Bardjo.
2.Technical Meeting akan dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2008 pukul 19.00 WIB bertempat di Ruang Senat Universitas.
3.Menyerahkan fotokopi KTP dan KTM (dengan menunjukkan aslinya).
4.Menyerahkan Surat Keterangan Sehat dari Dokter.
5.Menyerahkan surat keterangan delegasi/mandat dari Universitas yang ditandangani oleh minimal Pembantu Rektor bagian Kemahasiswaan Universitas setempat.
6.Mengisi formulir dan melengkapi lampiran yang telah ditentukan.
7.Setiap kontingen menunjukkan bukti Slip Transfer pembayaran uang pendaftaran peserta.
8.Pas photo Berwarna 3 x 4 sebanyak 5 lembar ( dengan memakai seragam PSHT).

PEMERIKSAAN DAN PENIMBANGAN BADAN
1.Pemeriksaan kesehatan dan penimbangan badan akan dilaksanakan Tim Kesehatan yang ditunjuk oleh Panitia Penyelenggara, dilaksanakan 6 (enam) jam sebelum pelaksanaan kejuaraan.
2.Pesilat yang dinyatakan “UNFIT” oleh Tim Kesehatan tidak diperkenankan mengikuti pertandingan
3.Pada penimbangan awal bersamaan dengan pemeriksaan, setiap Pesilat diberi kesempatan menimbang 2 (dua) kali :
Apabila dalam penimbangan I (pertama) belum memenuhi syarat, sesuai dengan kelas yang diikuti, Pesilat yang bersangkutan diberi kesempatan melakukan penimbangan II (kedua) dengan tenggang waktu 1 (satu) jam.
Apabila dalam penimbangan II (kedua) masih belum memenuhi syaratuntuk memasuki kelasnya, Pesilat yang bersangkutan dinyatakan GUGUR.
4.Pesilat yang akan bertanding, akan diadakan penimbangan ulang 15 menit sebelum Pesilat yang bersangkutan bertanding.
5.Apabila hasil penimbangan butir 4, berat badan pesilat naik/turun tidak sesuai dengan kelasnya, maka Pesilat tersebut akan dinyatakan DISKUALIFIKASI.

PENGAJUAN PROTES
1.Rasa ketidakpuasan terhadap hasil pertandinganharus disalurkan melalui Ketua Pertandingan oleh Official resmi, dengan mengisi formulir yang tersedia dan disertai dengan uang administrasi sebesar Rp. 200.000 (Dua Ratus Ribu Rupiah). Selambat-lambatnya 15 menit setelah pertandingan yang bersangkutan berakhir.
2.Keputusan Tingkat I dikeluarkan oleh Ketua Pertandingan setelah mengadakan konsultasi dengan Dewan Wasit Juri yang bersangkutan.
3.Apabila keputusan tingkat I ini belum memuaskan, dapat melakukan banding yang ditujukan kepada Delegasi Teknik dan mengisi formulir banding yang tersedia, selambat-lambatnya 15 menit setelah keputusan I disampaikan.
4.Keputusan Tingkat II dikeluarkan oleh Delegasi Teknik dan merupakan keputusan mutlak yang tidak dapat diganggu gugat.

SANKSI
Bagi official / Atlet dan suporter yang membuat keributan sehingga mengganggu kelancaran jalannya pertandingan, maka Panitia Penyelenggara akan memberikan Sanksi.

LAIN-LAIN
1.Panitia tidak menerima pendaftaran peserta pada saat daftar ulang.
2.Penginapan Peserta selama kegiatan disediakan oleh Panitia Pelaksana.
3.Transportasi peserta dari penginapan ke lokasi pertandingan disediakan oleh Panitia Pelaksana.
4.Panitia Pelaksana tidak menanggung tempat penginapan supporter kontingen.

PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan penyelenggaraan ini ditentukan tersendiri oleh Panitia Penyelenggara.

PETUNJUK TEKNIS MENUJU KE TEMPAT LOKASI
Perjalanan Jalur Darat
A. Bus
1. Dari arah Barat
Turun Di Terminal Bis Terboyo, kemudian naik bis Jurusan Simpang Lima ( Turun Di Ramayana). Jalan kaki ke Undip kurang lebih 100 meter.
2. Dari arah timur (Jalur Pantai Utara)
Turun Di Terminal Bis Terboyo, kemudian naik bis Jurusan Simpang Lima ( Turun Di Ramayana). Jalan kaki ke Undip kurang lebih 100 meter.
3. Dari Arah Timur atau Barat (Jalur Selatan)
Turun diterminal Bis Banyumanik kemudian naik Bis jurusan Simpang Lima ( Turun di kantor Gubenur/DPRD Jateng). Jalan Kaki ke Undip kurang lebih 100 m.
B. Kereta Api
1. Kelas Bisnis, Express, Executive
Dari Stasiun Tawang Naik taksi/bus/angkot sampai ke lokasi
2. Kelas Ekonomi
Dari Stasiun Poncol Naik taksi/bus/angkot sampai ke lokasi
C. Perjalanan Jalur Udara
Kedatangan di Bandara Internasional A. Yani
Naik taksi sampai ke lokasi
BACA SELENGKAPNYA -

Read more...

KI HADJAR HARDJO OETOMO


 
Gerak Langkah Pendekar Pilangbangau - Sebuah catatan Sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate

Manusia dapat dihancurkan
Manusia dapat dimatikan
akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan
selama manusia itu setia pada hatinya
atau ber-SH pada dirinya sendiri

Falsafah Persaudaraan Setia Hati Terate itu ternyata sampai sekarang tetap bergaung dan berhasil melambungkan PSHT sebagai sebuah organisasi yang berpangkal pada "persaudaraan" yang kekal dan abadi.
Adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.
Sebagai seorang pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pun berkeinginan luhur untuk mendarmakan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Untuk kebaikan sesama. Untuk keselamatan sesama. Untuk keselamatan dunia. Tapi jalan yang dirintis ternyata tidak semulus harapannya. Jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan. Terlebih saat itu jaman penjajahan. Ya, sampai Ki Hadjar sendiri terpaksa harus magang menjadi guru pada sekolah dasar di benteng Madiun, sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya. Tidak betah menjadi guru, Ki Hadjar beralih profesi sebagai Leerling Reambate di SS (PJKA/Kereta Api Indonesia saat ini - red) Bondowoso, Panarukan, dan Tapen.
Memasuki tahun 1906 terdorong oleh semangat pemberontakannya terhadap Negara Belanda - karena atasan beliau saat itu banyak yang asli Belanda -, Ki Hadjar keluar lagi dan melamar jadi mantri di pasar Spoor Madiun. Empat bulan berikutnya ia ditempatkan di Mlilir dan berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan.
Tapi lagi-lagi Ki Hadjar didera oleh semangat berontakannya. Menginjak tahun 1916 ia beralih profesi lagi dan bekerja di Pabrik gula Rejo Agung Madiun. Disinipun Ki Hadjar hanya betah untuk sementara waktu. Tahun 1917 ia keluar lagi dan bekerja di rumah gadai, hingga beliau bertemu dengan seorang tetua dari Tuban yang kemudian memberi pekerjaan kepadanya di stasion Madiun sebagai pekerja harian.
Dalam catatan acak yang berhasil dihimpun, di tempat barunya ini Ki Hadjar berhasil mendirikan perkumpulan "Harta Jaya" semacam perkumpulan koperasi guna melindungi kaumnya dari tindasan lintah darat. Tidak lama kemudian ketika VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) lahir, nasib membawanya ke arah keberuntungan dan beliau diangkat menjadi Hoof Komisaris Madiun.
Senada dengan kedudukan yang disandangnya, kehidupannya pun bertambah membaik. Waktunya tidak sesempit seperti dulu-dulu lagi, saat beliau belum mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dalam kesenggangan waktu yang dimiliki, Ki Hadjar berusaha menambah ilmunya dan nyantrik pada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.
Data yang cukup bisa dipertanggungjawabkan menyebutkan dalam tahun-tahun inilah Setia Hati (SH) mulai disebut-sebut untuk mengganti nama dari sebuah perkumpulan silat yang semula bernama "Djojo Gendilo Cipto Mulyo".

Masuk Sarikat Islam.

Memasuki tahun 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan Sarikat Islam (SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH Pencak Spor Club. Tepatnya di desa Pilangbangau - Kodya Madiun Jawa Timur, kendati tidak berjalan lama karena tercium Belanda dan dibubarkan.
Namun demikian semangat Ki Hadjar bukannya nglokro (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. Kebenciannya kepada negara penjajah kian hari kian bertambah. Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata "Pencak" hingga tinggal "SH Sport Club". Rupanya nasib baik berpihak kepada Ki Hadjar. Muslihat yang dijalankan berhasil, terbukti Belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk, lalu Mujini, Jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar sampai Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo dan Yogyakarta.

Ditangkap Belanda.

Demikianlah, hingga bertambah hari, bulan dan tahun, murid-murid Ki Hadjar pun kian bertambah. Kesempatan ini digunakan oleh Ki Hadjar guna memperkokoh perlawanannya dalam menentang penjajah Belanda. Sayang, pada tahun 1925 Belanda mencium jejaknya dan Ki Hadjar Hardjo Oetomo ditangkap lalu dimasukkan dalam penjara Madiun.
Pupuskah semangat beliau ? Ternyata tidak. Bahkan semakin menggelegak. Dengan diam-diam beliau berusaha membujuk rekan senasib yang ditahan di penjara untuk mengadakan pemberontakan lagi. Sayangnya sebelum berhasil, lagi-lagi Belanda mencium gelagatnya. Untuk tindakan pengamanan, Ki Hadjar pun dipindah ke penjara Cipinang dan seterusnya dipindah di penjara Padang Panjang Sumatera. Ki Hadjar baru bisa menghirup udara kebebasan setelah lima tahun mendekam di penjara dan kembali lagi ke kampung halamannya, yakni Pilangbangau, Madiun.
Selang beberapa bulan, setelah beliau menghirup udara kebebasan dan kembali ke kampung halaman, kegiatan yang sempat macet, mulai digalakan lagi. Dengan tertatih beliau terus memacu semangat dan mengembangkan sayapnya. Memasuki tahun 1942 bertepatan dengan datangnya Jepang ke Indonesia SH Pemuda Sport Club diganti nama menjadi "SH Terate". Konon nama ini diambil setelah Ki Hadjar mempertimbangkan inisiatif dari salah seorang muridnya Soeratno Soerengpati. Beliau merupakan salah seorang tokoh Indonesia Muda.
Selang enam tahun kemudian yaitu tahun 1948 SH Terate mulai berkembang merambah ke segenap penjuru. Ajaran SH Terate pun mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti. Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta dalam tempo singkat telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan. Termasuk juga didalamnya, kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. Atas prakarsa Soetomo Mangkudjojo, Darsono, serta saudara seperguruan lainnya diadakan konferensi di Pilangbangau (di rumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni SH Terate yang semenjak berdirinya berstatus "Perguruan Pencak Silat" dirubah menjadi organisasi "Persaudaraan Setia Hati Terate". Selanjutnya Soetomo Mangkudjojo diangkat menjadi ketuanya dan Darsono menjadi wakil ketua.
Tahun 1950, karena Soetomo Mangkudjojo pindah ke Surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri PSHT, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Pusat dan ditetapkan sebagai "Pahlawan Perintis Kemerdekaan" atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.
BACA SELENGKAPNYA - KI HADJAR HARDJO OETOMO

Read more...

KI NGABEI AGENG SOERODIWIRJO



Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo nama kecilnya adalah Muhamad Masdan, yang lahir pada tahun 1876 di Surabaya putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo (mantri cacar di ngimbang kab: jombang Ki ngabei Soeromihardjo adalah saudara sepupu RAA Soeronegoro (bupati Kediri pada saat itu). Ki Ageng soerodiwirdjo mempunyai garis keterunan batoro katong di Ponorogo, beliau kawin dengan ibu sarijati umur 29 tahun di surabaya dari perkawinan itu dianugrahi 3 anak laki-2 dan 2 anak perempuan namun semuanya meninggal dunia sewaktu masih kecil.
Pada usia 14 tahun (th 1890) beliau lulus SR sekarang SD kemudian diambil putra oleh pamanya (wedono di wonokromo) dan tahun 1891 yaitu tepat berusia 15 tahun ikut seorang kontrolir belanda di pekerjakan sebagai juru tulis tetapi harus magang dahulu (sekarang capeg). Pada usia yang relatif masih muda Ki Ageng Soerodiwirdjo mengaji di pondok pesantren tibu ireng jombang, dan disini lah beliau belajar pencak silat pada tahun 1892 pindah ke bandung tepatnya di parahyangan di daerah ini beliau berksempatan menambah kepandaian ilmu pencak silat. Ki Ageng Soerodiwirdjo adalah seorang yang berbakat, berkemauan keras dan dapat berfikir cepat serta dapat menghimpun bermacam-macam gerak langkah permainan. Pencak silat yang di ikuti antar lain:
* Cimande
* Cikalong
* Cibaduyut
* Ciampea
* Sumedangan
Tahun 1893 beliau pindah ke jakarta, di kota betawi ini hanya satu tahun tetapi dapat mempergunakan waktunya untuk menambah pengetahuan dalam belajar pencak silat yaitu:
* Betawian
* Kwitangan
* Monyetan
* Toya
Pada tahun 1894 Ki Ageng Soerodiwirdjo pindah ke bengkulu karena pada saat itu orang yang di ikutinya (orang belanda) pindah kesana.di bengkulu permainanya sama dengan di jawa barat, enam bulan kemudian pindah ke padang. Di kedua daerah ini Ki Ageng Soerodiwirdjo juga memperdalam dan menambah pengetahuannya tentang dunia pencak silat. Permainan yang diperolehnya antara lain :
minangkabau
* Permainan padang Pariaman
* Permainan padang Sidempoan
* Permainan padang Panjang
* Permainan padang Pesur / padang baru
* Permainan padang sikante
* Permainan padang alai
* Permainan padang partaikan
Permainan yang di dapat dari bukit tinggi yakni :
* Permainan Orang lawah
* Permainan lintang
* Permainan solok
* Permainan singkarak
* Permainan sipei
* Permainan paya punggung
* Permainan katak gadang
* Permainan air bangis
* Permainan tariakan
Dari daerah tersebut salah satu gurunya adalah Datuk Rajo Batuah. Beliau disamping mengajarkan ilmu kerohanian. Dimana ilmu kerohanian ini diberikan kepada murid-murid beliau di tingkat II.
Pada tahun 1898 beliau melanjutkan perantuanya ke banda aceh, di tempat ini Ki Ageng Soerodiwirdjo berguru kepada beberapa guru pencak silat, diantarnya :
* Tengku Achamd mulia Ibrahim
* Gusti kenongo mangga tengah
* Cik bedoyo
Dari sini diperoleh pelajaran – pelajaran, yakni:
* Permainan aceh pantai
* Permainan kucingan
* Permainan bengai lancam
* Permainan simpangan
* Permainan turutung
Pada tahun 1902 Ki Ageng Soerodiwirdjo kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai anggota polisi dengan pangkat mayor polisi. Tahun 1903 di daerah tambak Gringsing untuk pertama kali Ki Ageng Soerodiwirdjo mendirikan perkumpulan mula-mula di beri nama ‘SEDULUR TUNGGAL KECER” dan permainan pencak silatnya bernama “ JOYO GENDELO” .
Pada tahun 1917 nama tersebut berubah, dan berdirilah pencak silat PERSAUDARAAN SETIA HATI, (SH) yang berpusat di madiun tujuan perkumpulan tersebut diantaranya, agar para anggota (warga) nya mempunyai rasa Persaudaraan dan kepribadian Nasional yang kuat karena pada saat itu Indonesia sedang di jajah oleh bangsa belanda. Ki Ageng Soerodiwirdjo wafat pada hari jum`at legi tanggal 10 nopember 1944 dan di makamkan di makam Winongo madiun dalam usia enam puluh delapan tahun (68).
BACA SELENGKAPNYA - KI NGABEI AGENG SOERODIWIRJO

Read more...

  © ryanwidhi teratediponegoro by shterateundip.co.cc 2008

Wangsul Maleh Dateng Inggil